Berita

Tangis Warga Pecah, Anak 10 Tahun Hanyut Saat Mandi di Sungai Brantas Kota Malang

redaksi
×

Tangis Warga Pecah, Anak 10 Tahun Hanyut Saat Mandi di Sungai Brantas Kota Malang

Sebarkan artikel ini
Inilah lokasi tragis tempat Nia Maulidyah (10 tahun) terpeleset dan terseret arus Sungai Brantas, Kota Malang.

KOTA MALANG – Suasana siang yang awalnya tenang berubah menjadi kepanikan dan isak tangis, ketika kabar menggemparkan menyebar cepat: seorang anak perempuan hanyut terbawa arus Sungai Brantas. Peristiwa memilukan ini terjadi pada Senin (16/06/2025), sekitar pukul 10.00 WIB, di kawasan Jalan Kyai Parseh Jaya RT 02 RW 05, Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.

Korban, Nia Maulidyah, bocah perempuan berusia 10 tahun, diketahui tengah bermain dan mandi di sebuah sumber mata air di tepian sungai bersama dua temannya, Adi dan Novi, sebelum akhirnya tergelincir dan terseret arus deras.

Muliati (53), seorang warga sekaligus saksi mata yang sempat melihat ketiganya, mengungkapkan penyesalan mendalam.

Ketiga anak tersebut tadi sempat saya marahi dan saya larang untuk jangan bermain ke sungai. Kemudian saya tinggal ke dalam rumah, lha sekitar sejam ada warga rame-rame ngomong bahwa Nia hanyut», tuturnya dengan suara bergetar.

dilansir dari media portal-indonesia.com di lokasi kejadian menunjukkan kondisi medan yang curam dan berbahaya, nyaris tanpa pengaman. Akses menuju sungai terlihat licin dan sempit, menyulitkan siapa pun yang hendak ke sana.

Ketegangan dan kesedihan menyelimuti area sekitar, di mana puluhan personel dari Basarnas, BPBD Kota Malang, SAR, serta relawan telah berkumpul. Mereka mendirikan posko pencarian dan tenda di pinggir jalan raya, berpacu dengan waktu untuk menemukan korban.

Yoni Fariza, Koordinator Unit Siaga Basarnas Malang, memastikan bahwa seluruh kekuatan dikerahkan dalam misi penyelamatan ini.

«Kami dan seluruh potensi SAR serta relawan akan berada satu komando. Saat ini kami juga tengah mengumpulkan data terkait korban dan bagaimana situasi kondisi sungai», ujarnya tegas.

Sementara itu, keluarga korban hanya bisa menanti dengan penuh harap. Tangis dan doa mengiringi setiap detik pencarian. Nia, siswi kelas 4 Madrasah Ibtidaiyah (MI), hingga kini belum berhasil ditemukan.

Trending :
Porprov Jatim IX Makin Dekat, Malang Raya Siap Jadi Tuan Rumah Spektakuler

Waktu terus berjalan, dan harap serta cemas menggantung di langit Kota Malang.