MALANG — Memperingati Hari Bumi 2025, BASKOMAS (Bantuan Sosial dan Komunikasi Masyarakat) menggugah kepedulian publik lewat aksi lingkungan bertajuk Bersih Sungai dan Tanam Pohon untuk Pelestarian Air yang Berkelanjutan, Selasa (29/4/2025). Berlangsung di kawasan BRMP-TAS, Desa Kepuharjo, Karangploso, Kabupaten Malang, kegiatan ini diikuti lebih dari 300 peserta dari berbagai elemen masyarakat tanpa melibatkan dana APBD maupun APBN.
Diawali dengan Apel Hijau yang dipimpin langsung Komandan Kodim 0818 Malang-Batu, kegiatan ini menjadi simbol gerakan nyata dalam menjaga lingkungan hidup. Dalam amanatnya, Dandim menekankan pentingnya pelestarian alam sebagai warisan tak ternilai bagi generasi mendatang.
Berbagai unsur turut ambil bagian, mulai dari perwakilan TNI-Polri, LANAL Malang, LANUD Abd. Saleh, Dinas Kehutanan, BPBD, DLH, hingga kalangan akademisi, mahasiswa Unibraw, dan komunitas penggiat lingkungan. Mereka bahu-membahu membersihkan sampah dari bantaran sungai dan menanam ratusan bibit pohon di sepanjang aliran sungai.
Air adalah nadi kehidupan. Namun, pencemaran sungai kian mengkhawatirkan. Melalui aksi ini, BASKOMAS ingin mengembalikan kesadaran bersama bahwa menjaga sungai adalah tanggung jawab kolektif. Tanam pohon bukan hanya menambah hijau, tapi juga memperkuat resapan air dan menekan risiko banjir serta krisis iklim.
“Bersih sungai dan tanam pohon bukan seremoni. Ini komitmen bahwa kita bertanggung jawab pada bumi,” tegas Fitri Harianto, S.T. atau yang akrab disapa Cak Ndan, Ketua Umum BASKOMAS.
Dukungan juga datang dari sektor swasta. Alfian Nusa B, Sustainability Officer Bentoel Prima, menyatakan komitmennya mendukung kegiatan berbasis komunitas seperti ini. “Kami percaya bahwa aksi lingkungan harus dimulai dari komunitas sendiri,” ungkapnya.
BASKOMAS menyiapkan langkah lanjutan: pemantauan berkala kondisi sungai, edukasi lingkungan untuk siswa, dan pendampingan pengelolaan sampah rumah tangga. “Kami ingin aksi ini berkelanjutan. Ini bukan akhir, tapi awal gerakan bersama menyelamatkan bumi,” tutup Cak Ndan. (ANDI/TIM)