Berita

Kepsek di Malang Diduga Diperas, Oknum Kabid SD dan Menantu Disorot Publik

redaksi
×

Kepsek di Malang Diduga Diperas, Oknum Kabid SD dan Menantu Disorot Publik

Sebarkan artikel ini

populer.co.idMALANG – Dinas Pendidikan Kabupaten Malang tengah diterpa isu tak sedap terkait dugaan pungutan liar (pungli) yang melibatkan oknum pejabat setempat. Sejumlah kepala sekolah SD di 33 kecamatan Kabupaten Malang melaporkan adanya pemerasan yang dilakukan oleh oknum Kepala Bidang Sekolah Dasar (Kabid SD), yang diketahui berinisial “LS”.

Pungli ini diketahui melibatkan sejumlah kepala sekolah, yang diharuskan menyetor dana bervariasi antara Rp 1.000.000 hingga Rp 1.600.000 kepada LS setiap kali sang oknum berkunjung ke sekolah mereka. Kejadian ini membuat beberapa kepala sekolah merasa kesal dan memilih untuk menyuarakan keluhan mereka kepada Asep Suriaman S. Psi, Direktur Pusdek (Pusat Studi Demokrasi dan Kebijakan Publik).

“Para kepala sekolah diwajibkan membayar sejumlah uang saat LS datang ke sekolah-sekolah mereka. Ini sudah meresahkan kami,” ungkap salah satu kepala sekolah dengan nada kesal. Menurut informasi yang berkembang, sejumlah kepala sekolah diminta menandatangani surat pernyataan yang disodorkan oleh korwil Diknas, yang menyatakan bahwa mereka tidak pernah dipungli atau diperas oleh LS.

Lebih ironis lagi, kabar yang beredar menyebutkan bahwa hampir semua kepala sekolah yang mendapatkan proyek Dana Alokasi Khusus (DAK) dan APBD Kabupaten Malang diduga dimanipulasi oleh LS, yang diduga mengarahkan proyek tersebut agar dikerjakan oleh menantunya, Mifachul Choiron, pemilik CV Karya Utama Engineering.

CV yang berbasis di Sonotengah, Kebonagung Pakisaji, ini diduga mendapatkan keuntungan besar dari proyek-proyek yang seharusnya dikerjakan swakelola oleh sekolah-sekolah. Asep Suriaman menegaskan, bahwa tindakan ini menunjukkan adanya praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) yang harus dibersihkan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Malang.

“Ini jelas perilaku KKN yang merugikan banyak pihak. Kami mendesak aparat penegak hukum untuk segera mengambil tindakan,” ujar Asep, seraya mengungkapkan bahwa PusDek telah melayangkan surat klarifikasi kepada LS, namun belum ada tanggapan.

Trending :
Operasi Lilin 2024 Sukses Besar, Kompolnas Apresiasi Pengamanan Nataru yang Kondusif

Asep menambahkan, bahwa Mifachul dan rekannya juga terlihat mendatangi sekolah-sekolah yang mendapatkan alokasi dana dari proyek perbaikan, termasuk yang terpantau saat sambang desa Bupati Malang.

Hingga berita ini diturunkan, pihak terkait, yaitu Drs Langgeng Supriyanto M.Pd, yang menjabat sebagai Kabid SD Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, belum memberikan klarifikasi atau tanggapan terkait tuduhan tersebut.

(ANDI)